Mahabbah - Aku yang naif

Bismillahirrahmanirrahim

Tulisan ini lebih cenderung menggambarkan pengalaman pribadi penulisnya

Aku merasa amat cemburu ketika di tengah malam mendengar suara keran air, ia pasti akan bermunajat dan menghadap pada Allah..

______________________________________________

Pesan dari jiwa terdalam : 

"Aku sangat kesepian.. aku sangat sedih.. tapi semua perasaan itu lenyap ketika kamu bermunajat pada Allah.. aku menjadi tenang, teruslah begini.. teruslah.. jangan lupakan keberadaanku, jangan lupakan keberadaan Allah Tuhan kita.."

______________________________________________

Wahai Tuhanku.. disaat yang lain melihatku dengan sinis dan penuh dengan penilaian hina, hanya Engkaulah yang memandangku dengan cinta dan kasih sayang..

Kesedihanku tergantikan oleh cintamu yang tak bisa ku utarakan dengan bahasa manusia..

Maafkan aku yang bersedih hati, ampunilah aku..

______________________________________________

Wahai Allah, janganlah engkau cabut nikmatnya rasa cinta ini.. izinkanlah aku tuk menjaganya hingga tak terbatas ruang dan waktu.. aku hanya mengharap bertemu denganmu ya Allah.. maafkanlah aku yang hina ini..

Disaat mengingatmu, aku meneteskan air mata..

Disaat bercakap denganmu, aku meneteskan air mata..

Disaat sedih, aku mengadu padamu..

Disaat senang dan girang, aku takut akan dosa dan kesombonganku..

Sungguh aku rindu padamu ya Allah..

Maafkanlah atas kefakiran ilmuku ya Allah..

Sungguh nikmatmu sangat indah..

Ridhoilah hamba, jagalah hamba..

Aku tak lagi peduli dikatakan oleh orang lain gila dan diolok-olok tenggelam dengan cinta ini.. mereka saja yang tak tahu rasa nikmatnya..

Cinta ini anugerah terindah dalam hidupku..

aku berharap padamu ya Allah, semua manusia merasakan nikmatnya Mahabbah.. aamiin